Sikap tengah menghabiskan kekayaan dan menghindari dosa -dosa besar

Menjadi tengah dalam menghabiskan kekayaan, tidak berlebihan, tetapi tidak sempit

Allah ‘Azza dari Jalla dikatakan,

Dan mereka yang bangun, mereka tidak mencari bantuan, dan mereka tidak masuk

“Dan mereka yang menghabiskan (kekayaan), mereka tidak berlebihan, juga tidak melakukannya, dan itu adalah (pengeluaran) di tengah-tengah itu” (Qs. Al-Furqan: 67)

Termasuk sifat hamba-hamba Ar-Rahman adalah sikap pertengahan mereka dalam mengelola hartanya, tidak boros (berlebihan) dan tidak pula pelit (kikir). Karena mereka mengetahui bahwa Allah ‘Azza dari Jalla akan meminta tanggung jawab mereka pada hari penghakiman atas bantuan yang telah dia berikan kepada mereka. Seperti yang disebutkan secara legal di hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

Jangan pergi ketika hamba hari kebangkitan tidak dihapus sampai dia ditanya tentang usianya dalam apa yang dia miliki tubuhnya yang nyata dalam apa yang dia khotbahkan

“Tidak akan bergeser (sedikit pun) dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya, kemana dihabiskannya; tentang ilmunya, bagaimana dia mengamalkannya; tentang hartanya, dari mana diperolehnya dan kemana dibelanjakannya; serta tentang tubuhnya, untuk apa digunakannya.” (HR. Tirmidzi no. 2416, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-jami ‘ TIDAK. 7300)

Adapun sikap mereka yang tidak berlebihan dan tidak pula kikir dalam membelanjakan hartanya itu dikarenakan mereka tidak suka menghambur-hamburkan hartanya melebihi batas yang telah Allah ‘Azza dari Jalla izinkan, baik untuk kebutuhan wajib mereka maupun yang dianjurkan. Sebaliknya, dalam berhemat pun; mereka justru bersemangat untuk membelanjakan hartanya pada sesuatu yang memang mereka butuhkan, yang mana dapat menunjang kehidupan mereka dan menjadi bekal tambahan serta penolong untuk kebaikan mereka di akhirat.

Dan inilah yang dibutuhkan seorang Muslim, ia harus menjadi lini tengah dalam setiap urusan, tidak berlebihan dan tidak diremehkan, baik dalam hal ini maupun hal -hal lain, baik penting atau dunia dunia.

Dari Ka’ab bin Farukh, dari Qatadah, dari Mutharrif bin ‘Abdullah, katanya,

Yang terbaik dari masalah ini adalah lingkaran mereka, dan kebaikan antara dua hal buruk

“Hal terbaik adalah yang tengah, dan yang baik adalah antara kedua kejahatan.”

Lalu aku bertanya pada Qatadah,

Apa yang baik di antara dua hal buruk?

“Apa arti kebaikan yang ada di antara kedua kejahatan itu?”

Dengan demikian, ia menjawab (dengan mengumpulkan Firman Allah, Qs. Al-Furqan: 67),

Dan mereka saat mereka dihabiskan, mereka tidak sia -sia dan tidak terjadi

“Dan mereka yang menghabiskan (kekayaan), mereka tidak berlebihan dan tidak.” (Diriwayatkan oleh ath-thabari di Tafsir-Nya, 17: 500)

Hindari dosa besar dan kejahatan

Allah ‘Azza dari Jalla dikatakan,

Dan mereka yang tidak berdoa bersama Tuhan, Tuhan tidak mungkin, dan mereka tidak membunuh jiwa, yang dilarang oleh Tuhan, kecuali untuk kebenaran, dan itu tidak diizinkan.

“Dan mereka yang tidak memanggil dewa -dewa lain dengan Allah dan tidak membunuh jiwa yang dilarang Allah (membunuh) kecuali untuk alasan yang sebenarnya, dan tidak perzinahan.” (Qs. Al-Furqan: 68)

Di antara sifat-sifat yang paling terlihat dari para pelayan Ar-Rahman adalah menghindari dosa-dosa besar dan semua bentuk kekerasan dan kejahatan. Tuhan ‘Azza dari Jalla secara khusus menyebutkan dalam ayat ini tiga dosa besar, karena ketiganya merupakan dosa yang paling besar dan paling berat secara mutlak, yaitu: (1) syirik kepada Allah Kisah; (2) membunuh jiwa yang terjaga (tidak bersalah); dan (3) perzinahan.

Adapun kepentingannya, itu terkait dengan hak Tuhan untuk para hamba -Nya, dan itu adalah dosa yang tidak akan diampuni oleh Tuhan Jalla wa ‘ala bagi orang yang meninggal dunia dalam keadaan masih melakukannya (belum bertobat darinya), sebagaimana firman-Nya,

Tuhan tidak mengampuni bahwa Dia akan terlibat di dalamnya dan mengampuni apa yang tanpa itu bagi mereka yang akan

“Memang, Allah tidak akan mengampuni dosa Syirk, dan Dia akan mengampuni dosa selain (Shirk) yang kepadanya dia kehendak. Siapa pun yang mengaitkan Allah, maka Dia telah melakukan dosa besar.” (Qs. An-nisa ‘: 48)

Ketika seorang hamba mengalihkan ibadat -Nya kepada selain Allah, seperti berdoa, mencari bantuan, bersumpah, membantai, dan sebagainya, ia telah melakukan dosa terbesar yang menghancurkan, dan kejahatan terbesar, sipir kepada Tuhan Jalla wa ‘ala.

Pembunuhan jiwa yang terjaga (tidak bersalah) adalah kejahatan yang sangat menjijikkan. Haknya atas pembunuh yang telah melecehkan dirinya dalam tindakan ini, sehubungan dengan para korban hidupnya terbunuh tanpa alasan, dan juga terkait dengan keluarga korban.

Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

Demi dunia, Akulah yang telah dibunuh oleh pembunuhan orang percaya dengan hak

“Hilangnya dunia lebih ringan di hadapan Tuhan daripada dibunuh oleh orang percaya tanpa alasan.” (Jam. Ibn Majah no. Shahih al-jami ‘ TIDAK. 5078)

Adapun zina, ia adalah perbuatan keji yang sangat berbahaya. Ia dapat membuat hati menjadi sakit dan rusak. Tidak hanya demikian, zina juga menimbulkan dampak buruk bagi pelakunya maupun masyarakat, baik dalam hal keimanan, kesehatan fisik, kondisi jiwa, maupun kehidupan sosial.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

Jika pria itu berkomitmen pada iman, dan itu seperti bayangan, dan jika terputus, iman akan kembali kepada -Nya

“Ketika seorang pria melakukan perzinahan, maka imannya keluar, dan imannya ada pada dirinya seperti awan. Jika dia berhenti (dari tindakan perzinahan), maka imannya kembali kepadanya.” (Hr. Abu Dawud no. 4690, dan diriwayatkan oleh al-Albani di Assilah Ash-Shahihah TIDAK. 509)

Allah Kisah dan utusannya shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan kita tentang semua hal yang dapat membawa kejahatan ini (perzinahan) atau menyebabkan seseorang jatuh ke dalamnya. Oleh karena itu, Islam melarang seorang pria dengan seorang wanita non-Mahram, melarang wanita untuk memamerkan perhiasan mereka kecuali di depan mahram mereka, melarang wanita untuk keluar dari rumah dengan mengenakan bau pria, dan memesan pria atau wanita untuk menyerahkan pandangan mereka. Semua aturan ini adalah bentuk kepedulian Allah bagi para hamba -Nya untuk menghindari dosa besar ini. Larangannya adalah karena tindakan perzinahan sangat berbahaya dan membawa dampak yang sangat buruk.

Setelah Allah Jalla Jalaluh Memerintahkan hamba-hambanya untuk menghindari ketiga dosa besar ini, ia juga memperingatkan dalam bentuk ancaman bagi siapa saja yang tetap dosa dalam bentuk siksaan yang sangat keras dan ganda di neraka-Wal ‘Iyadzubilah-. Allah ‘Azza dari Jalla dikatakan,

Dan siapa pun yang melakukan ini akan menerima dosa, ia akan dilakukan untuknya untuk disiksa pada hari itu

“Dan siapa pun yang melakukan ini (dosa -dosa besar), itu akan bermanfaat untuk dosanya, (yaitu) akan dua kali lipat pada kehancurannya pada hari penghakiman dan dia akan tetap dalam siksaan, dalam keadaan penghinaan.” (Qs. Al-Furqan: 68–69)

Namun, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa ancaman yang keras itu tidak berlaku bagi seorang hamba yang segera bertobat dari dosa-dosa besar tersebut, kembali kepada Allah Jalla Jalaluhdan tunduk kepadanya sehingga ia dapat memperoleh pengampunan dan pengampunannya. Mereka juga melipatgandakan amal dan kepatuhan yang dapat mendekati ar-Rahman Tragedi; Sampai Tuhan ‘Azza dari Jalla akan mengangkat derajat mereka di sisi-Nya, dan Allah ganti dosa-dosa mereka dengan kebaikan yang banyak.

Allah Ta’ala dikatakan,

Kecuali mereka yang bertobat dan melakukan pekerjaan pekerjaan garam

“Kecuali bagi mereka yang bertobat, percaya, dan melakukan perbuatan baik; kejahatan mereka digantikan oleh Allah untuk kebaikan. Dan Allah memaafkan, paling berbelas kasih.” (Qs. Al-Furqan: 70)

[Bersambung]

Kembali ke bagian 3

***

Penerjemah: Chrisna Tri Hartadi

Artikel Muslim.or.id

Referensi:

Kitab Shifatu ‘Ibadirrahman, Sheekh Gratis Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Badr Hafizhahullahhal. 17-22.


News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door

Download Film

Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.