Mulhaq Jama’ Mudzakkar Salim (Lanjutan)

Lanjutan pembahasan contoh-contoh mulhaq jama’ mudzakkar salim

Pada bagian ini, pembahasan akan dilanjutkan mengenai contoh-contoh nama yang termasuk mulhaq jama’ mudzakkar salim. Ibnu Hisyam memberikan beberapa contoh isim yang termasuk kategori ini.

Pertama

Membentuk mufrad dari kata tersebut adalah rentetan. rentetan berarti hujan deras. Kata ini termasuk mulhaq jama’ mudzakkar salim karena bukan ism ʿalam (nama kata benda), atau semangat (sifat), meskipun memiliki bentuk mufrad Dan kata ini juga mengacu pada sesuatu yang tidak masuk akal.

Kedua, pembakaran

Membentuk mufrad dari kata ini adalah tanah. Kata ini merupakan ISIM Mutannats majazi (kata feminin kiasan), bukan isim mudzakkar. Membentuk mufrad dan Jama ‘ mengalami perubahan dalam huruf terakhirnya, yaitu pada bentuk mufrad surat ر (rhaa) sukun; sedangkan pada bentuk Jama ‘, huruf ر (rhaa) diberi harakat fathah.

Secara kaidah, jama’ mudzakkar salim tidak dapat mengubah struktur lafadz mufradnya, baik dari segi upayatambahan, atau pengurangan huruf, kecuali untuk penambahan huruf waw (و) dan biarawati (ن), atau Yaa (ي) dan biarawati (ن) sesuai pola jama’ mudzakkar salim. Oleh karena itu, kata ini tidak termasuk kategori jama’ mudzakkar salim.

Ketiga, Sennon

Membentuk mufrad dari kata terebut adalah tahun. Kata ini bukan ism ʿalammelainkan Nama Mu’annats yang berakhiran huruf Taa Marbuthah (ة), dan menunjuk pada sesuatu yang tidak masuk akal. Kata ini tidak memenuhi persyaratan sebagai jama’ mudzakkar salimmeskipun dalam bentuk hampir menyerupai jama’ mudzakkar salim karena berakhiran huruf waw (و) dan biarawati (N).

Oleh karena itu, kata ini dikategorikan sebagai mulhaq jama’ mudzakkar salim. Pada bentuknya, kata Sunan Marfu ‘ dengan tanda wawdan Manshub serta Majrur dengan tanda Yaa (ي). Contohnya dalam kalimat:

Ini adalah sunnah dari ini

“Ini tahun yang subur.”

Pada kalimat tersebut, kata Sunan berstatus Marfu ‘ dan menjadi berita dari Ini luar biasa.

Contoh lainya adalah:

Sennas, saya punya

“Saya tinggal bersamanya selama bertahun-tahun.”

Pada kalimat di atas, kata Dua tahun bekerja sebagai Semulayaitu keterangan waktu. Karena berfungsi sebagai Semulamaka kata itu dalam keadaan Manshub (Komunitas atau tanda Fathah nasab), dan ditandai dengan yaa (ي) sebagai tanda nasab.

Contoh lainya adalah:

Tahun lima tahun

“Saya belajar ilmu nahwu selama lima tahun.”

Dalam kalimat di atas, kata Dua tahun merupakan mudhaf ilaih dari angka lima, itu berfungsi sebagai Tamyiz dari kata lima tersebut. Oleh karena itu, kata Dua tahun berkedudukan Majrur tanda stoples-nya juga berupa ya (ي).

Ibnu Hisyam memberikan contoh yang masuk pada pembahasan yang sama dengan kata Dua tahun. Kata yang termasuk dalam kelompok kata seperti Dua tahun, yaitu kata-kata yang berasal dari ISIM Tsulatsi yang huruf ketiganya (Lam fi’ilnya) dihilangkan. Contoh lainnya adalah:

Pertama, Sunnah

Kata tersebut berasal dari bentuk dasar Sunnah. Pada bentuk asli tersebut, huruf س adalah Fa ‘f’ilsurat ن ‘Ain f’ildan huruf و adalah Lam fi’il. Namun, huruf و dihilangkan dan digantikan dengan huruf ة (mengikat), sampai kata terbentuk tahun.

Kata tahun tidak memiliki bentuk jama‘ taksirmelainkan di-jama’ taksir dengan pola jama‘ mudzakkar salimyaitu Sunan, meskipun kata ini tidak termasuk ‘Bijak (berakal). Oleh karena itu, kata ini dikategorikan sebagai mulhaq jama‘ mudzakkar salim. Selain itu, kata tersebut juga dapat di-Jama ‘ dengan pria mu’antats salimyaitu: Sunnah.

Kedua, a

Membentuk Jama ‘ dari kata ini adalah Menambahkan. Secara makna, kata ini tersebut mempunya arti berbohong (kebohongan) atau fitnah (sesuatu yang dibuat). Bentuk asli dari kata itu Adon adalah Model yang merupakan ISIM Tsulatsi dengan surat Lam fi’il-nya dihilangkan, lalu digantikan dengan huruf ة (memberi). Sama seperti sebelumnya, kata ini tidak memiliki bentuk jama‘ taksir.

Contoh penggunaan kata ini ditemukan dalam Al -Qur’an, yaitu, pada:

SURAH AL-HIJR VERSE 91:

Mereka yang telah membuat abad ini adalah dua

Orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi.

Dalam ayat itu, bentuknya Jama ‘nya, yakni Menghiasi, bekerja sebagai yang bisa diakui (kedua) dari Fi’il madhi membuat, dan kata ini berkedudukan Manshub dengan tanda yaa (ي) karena termasuk dalam kategori mulhaq jama‘ mudzakkar salim. Makna yang dimaksud dari kata Aden adalah bahwa kaum musyrik ketidaktahuan memiliki berbagai tuduhan terhadap Al-Qur’an, seperti menyebutnya sebagai sihir, perdukunan, atau dongeng-dongeng orang terdahulu.

Ketiga, kemuliaan

Kata itu bermaknaSekelompok orang (sekelompok orang). Bentuk Jama ‘nya adalah Azzon. Contoh penggunaannya ditemukan dalam Al -Qur’an sebagai berikut:

Surah al-Maarij Verse 37:

Pada otoritas Yaman dan utara

“Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok.

Kata Sayang Dalam ayat itu berfungsi sebagai hal manshub dengan tanda yaa (ي) karena termasuk dalam kategori mulhaq jama‘ mudzakkar salim. Maknanya menunjukkan bahwa mereka (kaum kafir) terbagi menjadi kelompok-kelompok, sebagian di sebelah kanan Rasul dan sebagian lainnya di sebelah kiri.

[Bersambung]

Kembali ke bagian 20

***

Penulis: Rafi Nugraha

Artikel Muslim.or.id



Game News

Berita Olahraga

News

Berita Terkini

Berita Terbaru

Berita Teknologi

Seputar Teknologi

Drama Korea

Resep Masakan

Pendidikan

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Download Film

Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.