Bagaimana Rasulullah Tertawa? Inilah Tertawa yang Dicontohkan oleh Rasulullah

Tertawa merupakan salah satu sifat manusia yang biasa dilakukan untuk mengekspresikan kebahagiaan, keakraban, dan semisalnya. Setiap orang tentu pernah tertawa, termasuk juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau juga tersenyum, tertawa, bahkan bercanda. Lalu bagaimana tertawanya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Sebagai seorang muslim, tentunya Rasulullah merupakan individu yang kita jadikan teladan di setiap keadaan. Salah satu hal yang sering kita lakukan adalah tertawa, lalu apakah kita pernah bertanya-tanya bagaimana tertawanya Rasulullah? Seberapa sering beliau tertawa? Mari kita cari tahu lebih lanjut mengenai cara tertawanya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam agar kita bisa lebih mengenal beliau dan meniru kebiasaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Adab tertawa

Sebelum kita membahas bagaimana tertawanya Rasulullah, kita lebih dulu membahas adakah tuntunan atau aturan tertentu dalam Islam mengenai tertawa? Dalam Islam, tentu ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam tertawa, di antaranya adalah:

Jangan terlalu banyak tertawa

Terlalu banyak tawa akan mematikan hati, seperti yang dikatakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Dan tawa itu tidak berkembang biak, karena tawa tawa itu mati.

“Jangan terlalu banyak tertawa. (Hr. Tirmidzi)

Jangan tertawa pada hal yang bukan tempatnya

Tertawa harus pada tempatnya jangan sampai tertawa di waktu dan tempat yang tidak pantas untuk tertawa. Allah Kisah berkata pada orang-orang kafir yang menertawakan berita tentang hari akhir,

Dan tertawa, dan jangan menangis

“Kalian menertawakan dan kalian tidak menangisi(nya).” (QS. An-Najm : 60)

Jangan menertawakan hal-hal yang diagungkan dalam agama Islam

Jangan sampai kita menertawakan perkara-perkara yang diagungkan dalam Islam, seperti syariat, Al-Qur’an, Rasul, dan semisalnya; karena hal tersebut bukan bahan tertawaan dan candaan. Menertawakan hal tersebut juga bisa berakibat fatal bahkan sampai mengeluarkan dari Islam. Allah Kisah dikatakan,

Tuhan, ibu -Nya dan utusannya, Anda diejek, Anda tidak meminta maaf

“Apakah dengan ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok? Janganlah kalian meminta maaf, karena kamu kafir setelah beriman.” (QS. At-Taubah: 64-65)

Tertawanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Setelah kita ketahui beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika tertawa, lalu bagaimana tertawanya Rasulullah? Syekh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin menyebutkan dalam kitab Nabi Syarah Syamail,

Dia adalah hadiah untuk tertawa di tengah -tengah semua urusannya, semua menertawakan senyum, dan jika dia tertawa dengan suara yang bukan tawa, melainkan suara dia mendengar kerabat tanpa yang jauh

“Adapun kebiasaan Nabi ketika tertawa adalah pertengahan sebagaimana dalam semua urusannya. Sebagian besar tertawa beliau adalah dengan tersenyum. Apabila beliau tertawa dengan bersuara, maka tidak dengan suara yang terbahak-bahak, melainkan dengan suara yang dapat didengar oleh orang yang dekat, tidak oleh orang yang jauh.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pribadi yang murah senyum dan mayoritas tertawa beliau adalah dengan tersenyum. Akan tetapi, beliau tidaklah tertawa hingga terbahak-bahak. Di antara hadis yang menyebutkan beliau sering tersenyum adalah,

Saya belum melihat orang yang lebih tersenyum daripada utusan Tuhan, semoga doa dan kedamaian Tuhan ada di atasnya

“Aku tidak pernah melihat orang yang paling banyak tersenyum selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Jam Tirmidzi)

Juga hadis Jarir bin Abdullah, katanya,

Utusan Tuhan, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, tidak menahan saya sejak saya masuk Islam, dan dia tidak melihat saya selain tawa

“Tidak ada yang menghentikan saya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Sejak saya masuk Islam. Dia tidak melihat saya kecuali dia tertawa (tersenyum). “(Jam Tirmidzi)

Dari hadis-hadis di atas, kita bisa kita simpulkan bahwa Rasulullah merupakan pribadi yang murah senyum. Syekh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin berkata,

Ada pernyataan senyum yang sering dari utusan Tuhan.

“Di dalamnya ada penjelasan tentang banyaknya Rasulullah tersenyum. Sesungguhnya hal tersebut karena kesempurnaan akhlak, ke-tawadhu’-An, dan baik dalam hubungannya dengan manusia. Dia selalu bertemu orang -orang dengan wajah yang cerah dan ramah sambil tersenyum. “

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim juga sebaiknya meniru beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya seorang muslim murah senyum. Jangan sampai kita dikenal dengan pribadi yang seram, jarang senyum, dan tidak ramah; padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam –yang merupakan manusia teladan bagi kaum muslimin- merupakan pribadi yang murah senyum.

Tersenyum juga meramaikan praktik sebagai hadis Abu Dzar radiyallahu ‘anhu, Rasulullah Alaihi wa sallam mengatakan,

Nama Anda ada di wajah saudara Anda

“Tersenyum diri di depan kakakmu adalah amal untukmu.” (Jam Tirmidzi)

Selain tertawa dengan cara tersenyum, Rasulullah juga terkadang tertawa bukan sekedar tersenyum. Beliau pernah tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya pada beberapa keadaan. Hal tersebut sebagaimana yang ada dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Radhiyallahu ‘AnhuRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

I teach the last people of Paradise to enter Paradise and the last of the people of Hell, from which a man brings to him on the Day of Resurrection, so he said, Show him young sins and raise his elders, so his young sins are offered to him, so he said, I worked on such and such and such and such and that I worked on such and such and such and such and that he says yes he cannot deny and he is a compassion of his sins. Tuhan, saya telah melakukan hal -hal yang tidak saya lihat di sini. Saya melihat utusan Tuhan, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, tertawa sampai saya memandangnya

“Memang, aku tahu penduduk terakhir kali dan orang -orang neraka adalah yang terakhir kalinya, seorang pria yang datang pada hari penghakiman (di belakang rabb), dan berkata kepadanya, ‘Kepadanya dosa -dosa kecilnya dan untuk menghilangkan dosa -dosa besarnya.’ Kemudian dosa -dosanya diambil.

Dia tidak bisa menyangkalnya dan dia meminta belas kasihan dari dosa -dosanya yang besar untuk diungkapkan. Kemudian dikatakan kepadanya, ‘Memang Anda menemukan tempat yang tidak ada.’ Kemudian dia berkata, ‘Ya Tuhanku, aku telah melakukan sesuatu yang tidak kulihat dalam catatan amal di sini.’

Abu Dzar berkata, “Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya.” (HR. Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Hadis di atas adalah karena dia menghargai kebesaran dan rahmat Allah yang memberikan cinta kepada para hamba -Nya.

Itu sekilas tentang bagaimana dia shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa. Wajah beliau selalu tersenyum ketika berjumpa orang lain. Beliau juga tertawa sampai terlihat gigi gerahamnya pada sebab-sebab tertentu yang berfaidah.

Baca juga: Terlalu Banyak Tertawa Mengeraskan Hati

***

Penulis: Firdian Ikhwansyah

Artikel Muslim.or.id

Referensi:



Game News

Berita Olahraga

News

Berita Terkini

Berita Terbaru

Berita Teknologi

Seputar Teknologi

Drama Korea

Resep Masakan

Pendidikan

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Download Film

Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.