Ingatan dan ketenangan pikiran

Setiap manusia mendambakan ketenangan hati. Ada yang mencarinya dalam harta, jabatan, popularitas, bahkan hiburan. Namun semakin dicari pada selain Allah, hati justru semakin gelisah. Betapa banyak orang yang bergelimang harta tetapi gelisah, sebaliknya ada orang yang sederhana namun wajahnya berseri karena hatinya tenang bersama Allah.

Ketenangan hakiki bukanlah hasil materi, melainkan buah dari iman dan kedekatan dengan Allah. Allah Kisah Tekankan dalam Al-Qur’an,

Sesungguhnya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram

“Ingat, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. ar-Ra’d : 28)

Inilah rahasia besar yang dilupakan banyak orang. Padahal kunci ketentraman ada di tangan kita: zikrullah. Mari kita gali lebih dalam bagaimana zikir menghidupkan hati, membedakan antara hidup dan mati, serta membawa kita kepada keberuntungan dunia dan akhirat.

Zikir adalah perintah langsung dari Allah

Zikir bukan sekedar amalan tambahan. Ini adalah perintah langsung dari Allah yang harus dipahami oleh setiap Muslim. Tuhan berkata,

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah sebanyak-banyaknya, dan pujilah Dia di pagi dan sore hari.

“Hai orang-orang yang beriman, renungkanlah Allah dengan banyak mengingat, dan pujilah Dia di pagi dan sore hari.” (QS. al-Ahzab: 41–42)

Ayat ini menggunakan redaksi Pria banyak (zikir yang banyak). Artinya, Allah tidak menghendaki kita berzikir sesekali, melainkan menjadikannya nafas kehidupan sehari-hari. Sebagaimana kita tidak bisa hidup tanpa oksigen, hati juga tidak bisa hidup tanpa zikir.

Rasulullah SAW menegaskan mengingat kata-katanya,

Lidahmu masih basah karena mengingat Allah

“Semoga mulutmu basah karena mengingat Allah.” (HR. At-Tirmidzi no. 3375, Hasan)

Maka jangan biarkan hari-hari kita kering zikrullah. Karena keringnya lisan dari zikir akan membuat hati menjadi gersang, jauh dari Allah Pajak. Dan kadangkala, di sinilah pintu masuknya setan, membisiki dan merayu agar kita berbuat hal-hal yang dimurkai oleh Allah. Wal’iyadzu billah.

Mengingat menghidupkan hati yang mati

Nabi ﷺ membuat perumpamaan yang tajam tentang zikir,

Perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya dan orang yang tidak mengingat Tuhannya adalah perumpamaan orang hidup dan orang mati.

“Perumpamaan orang-orang yang mengingat Tuhannya dan orang-orang yang tidak mengingatnya, seperti hidup dan mati.” (HR. al-Bukhari no. 6407 dan Muslim no. 779)

Bayangkan, seseorang yang tidak pernah berzikir hakikatnya mayat berjalan. Ia bernafas, makan, bekerja, namun hatinya mati—kering dari cahaya iman. Sebaliknya, orang yang berzikir meski miskin, lelah, atau sedang diuji, hatinya tetap hidup, penuh cahaya, dan bercahaya pula di hadapan orang lain.

Ibnu Taimiyah rahimahullah dikatakan, “Dzikir bagi hati ibarat air bagi ikan. Bagaimana keadaan ikan jika terpisah dari air?” (al-Wabil asy-Shayyib, hal. 80)

Tanpa kenang-kenangan, hati akan cepat berkarat. Rasulullah SAW bersabda,

Hati ini berkarat seperti karat besi

“Sesungguhnya hati itu berkarat seperti besi.”

Para sahabat bertanya, “Apa pengingatnya ya Rasulullah?” Dia menjawab,

Mengingat Allah dan membaca Al-Qur’an

“Dengan mengingat Allah dan membaca Al-Qur’an.” (HR. Al-Baihaqi in Syu’ab al-Iman, 1: 396, hasan)

Ibarat cermin. Jika lama tidak dibersihkan, debu dan karat akan menutupi pantulannya, hingga tidak lagi bisa memantulkan wajah dengan jelas. Begitu pula hati kita. Saat lalai dari zikir, hati dipenuhi karat syahwat, noda dosa, dan kerak kelalaian, sehingga tidak mampu lagi memantulkan cahaya iman. Pada akhirnya, hati menjadi gelap, keras, dan sulit menerima nasihat. Inilah “kematian” hati sebelum jasad dikuburkan.

Maka zikir pun menjadi obat karat hati, penghapus noda batin, sekaligus cahaya yang membuat iman selalu segar. Siapa yang rajin berzikir, hatinya akan senantiasa hidup, lembut, dan bercahaya. Namun siapa yang melalaikan zikir, meski tubuhnya masih bergerak di dunia, sejatinya ia sudah mayat hidup yang kehilangan rasa.

Zikir lebih manis dari cinta dunia

Setiap manusia pernah merasakan cinta: entah cinta orang tua, pasangan, atau dunia. Namun tidak ada cinta yang menandingi manisnya cinta kepada Allah. Zikir adalah tanda cinta tersebut.

Ketika seseorang jatuh cinta, ia selalu menyebut nama yang dicintainya, mengingat-ingat, bahkan sulit tidur karena rindu. Maka jika kita benar-benar mencintai Allah, bukankah kita seharusnya lebih sering menyebut nama-Nya?

Allah Kisah mengatakan dalam Hadits Qudsi,

Aku ada ketika hambaku memikirkan aku, dan aku bersamanya ketika dia menyebutku. Jika dia menyebutku dalam dirinya, maka aku mengingatnya tentang diriku sendiri, dan jika dia menyebutku dalam suatu majelis, maka aku mengingatnya. Dalam majelis yang lebih baik dari mereka

“Aku merasa seperti pikiran hambaku. Aku bersamanya ketika dia mengingatku. Jika dia mengingatku, aku ingat dia di dalam diriku. Jika dia mengingatku di magelist, aku akan mengingatnya di Majelis yang lebih baik dari mereka.” (HR. al-Bukhari no. 7405, Muslim no. 2675)

Renungkan betapa bahagianya seorang hamba ketika namanya dipanggil Allah di hadapan para malaikat! Apakah ada kehormatan yang lebih tinggi dari itu?

Maka tidak heran jika para salaf bersikukuh, “Barangsiapa yang lalai mengingatnya, maka ia kehilangan manisnya.” Zikir bukan sekedar kegiatan lisan, melainkan merupakan tanda kehidupan seorang hamba terhadap Rabbnya.

Menjadikan zikir sebagai rutinitas hidup

Zikir yang paling penting adalah membaca Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an adalah zikir itu sendiri. Tuhan Kisah dikatakan,

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan zikir itu, dan sesungguhnya Kami yang memeliharanya.

“Kamilah yang menurunkan adz-dzikr (Al-Qur’an), dan sesungguhnya Kami yang menjaganya.” (QS. al-Hijr : 9)

Selain itu, Rasulullah ﷺ telah mengajarkan zikir harian yang ringan namun agung pahalanya. Misalnya:

  • Maha Suci Dia Tuhan (Subhanallah),
  • Memuji demi Tuhan (Bersyukur),
  • TIDAK mesin Ditandai oleh Raja Zert Tuhan (Laa ilaha illallah),
  • Tuhan lebih besar (Allah Akbar).

Rasulullah SAW bersabda,

Dua kalimat yang ringan di lidah, berat di timbangan, dan dicintai oleh Yang Maha Pemurah: Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Besar.

“Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman: Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahil ‘Azhiim.” (HR. al-Bukhari no. 6682, Muslim no. 2694)

Agar zikir menjadi suatu kebiasaan, maka perlu dilakukan komitmen. Misalnya saya berjanji kepada Allah, “Ya Allah, saya tidak akan tidur sebelum membaca zikir di pagi hari,” atau “Saya akan membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takdirnya sebanyak 100 kali dalam sehari.”

Jika suatu hari lalai, tebuslah dengan sedekah atau melipatgandakan bacaan esok harinya. Dengan begitu, setan akan enggan menghalangi kita, karena ia tahu bahwa jika berhasil membuat kita lalai, justru ia akan rugi besar.

Saudaraku, hidup tanpa ingatan adalah hidup tanpa ruh. Orang yang melalaikan Zikrullah itu nyatanya telah meninggal dunia sebelum ajal mengundangnya. Sebaliknya, orang yang selalu bermeditasi meski dunia sedang menekan, hatinya hidup, tenteram, dan mulia di sisi Tuhan.

Mari mulai dari yang kecil: istighfar 100 kali sehari, membaca Al-Qur’an meski hanya satu halaman, hadir di majelis ilmu seminggu sekali. Jangan remehkan amalan sederhana ini. Bila dilakukan konsisten, niscaya hati kita akan basah dengan zikrullah dan hidup kita dipenuhi ketenangan.

Sesungguhnya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram

“Ingat, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. ar-Ra’d : 28)

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang hidup dengan dzikrullah, dimuliakan di dunia, dan dikumpulkan di surga bersama orang-orang yang hatinya senantiasa hidup dengan mengingat-Nya. آمين.

Baca juga: zikir pagi

***

Penulis: Fauzan Hidayat

Artikel Muslim.or.id


News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door

Download Film

Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.