Fatwa Syekh Muhammad Ali Farkus
Pertanyaan:
Apa hukum membaca Injil dan Taurat? Dan apa jawaban terhadap Syubhat (keraguan) yang menyatakan bahwa Syekhul Islam (Ibnu Taimiyah) pernah membacanya?
Jawaban:
Semua pujian kepada Allah, Tuhan alam semesta. Salam dan salam dapat dicurahkan ke utusan yang dikirim sebagai berkah bagi seluruh dunia, kepada keluarga, teman -temannya, dan pengikutnya sampai hari penghakiman. Tapi tidak.
Tidak diperbolehkan membaca kitab-kitab yang bercampur (di dalamnya pent.) antara kebenaran dan kebatilan, untuk menghindari kerusakan yang mungkin timbul akibat membacanya terhadap agama kaum muslimin. Dan siapa saja yang mencari kebenaran, dia akan menemukannya dalam dua sumber yang terpercaya dan dapat diandalkan, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan As-Sunnah. Sebab, kebenaran tidak akan bertentangan dengan keduanya.
Oleh karena itu, Nabi memperingatkan orang -orangnya dari buku -buku buku (Yahudi dan Kristen), seperti dalam kisah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhuyang membawa buku dari beberapa anggota Alkitab ke Nabi. Jadi Nabi marah dan berkata,
Saya telah berada di dalamnya, O ibn al -khattab, dan siapa jiwa saya di tangannya, saya telah mendatangi Anda dengan cahaya kemurnian, dan Anda tidak akan meminta mereka untuk sesuatu. Jadi mereka berbohong kepadanya, atau dengan kepalsuan, dan mereka akan amal dengan itu, dan bahwa jiwaku ada di tangannya, bahkan jika Musa masih hidup, dan dia hanya bisa mengikuti saya
“Apakah kamu ragu, O Ibn Khattab? Demi jiwaku di tangannya, aku telah membawa pengajaran putih yang bersih. Jangan tanya mereka (buku) tentang sesuatu, karena mereka mungkin mengatakan yang sebenarnya, maka kamu menolaknya; untuknya kecuali mengikuti aku.” [1]
Adapun orang yang telah memiliki pemahaman yang kuat tentang Al-Kitab (Al-Qur’an) dan As-Sunnah, serta membutuhkan (membaca Kitab Injil dan Taurat) untuk membela agama dan meninggikan kalimat kebenaran dengan mempelajari kitab-kitab Ahlul Eveahli bid’ah, dan para filosof secara kritis dan mendalam untuk mengungkap kelemahan-kelemahan mereka, serta menunjukkan kontradiksi di dalamnya, maka hal itu diperbolehkan baginya dan bagi ulama yang mumpuni. Sebagaimana yang dilakukan oleh Syekhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah Terhadap buku -buku logika dan keberatan mereka kepada para filsuf. Dia juga mempelajari buku -buku Rafidhah dari Syiah dan keberatan dengan mereka dalam buku itu “Minhaj as-Sunnah an-nabiyyah fi naqd kalam asy-syi’ah al-qadaiyah ». Selain itu, beliau juga menjelaskan kontradiksi yang terjadi di antara berbagai Injil dan kesesatan kaum Nasrani dalam keyakinan mereka dalam kitab “Al-Shahih oleh Manasseh ‘Brandel Samsilulation “Time”.
Dan pengetahuan (benar) hanya ada di hadapan Allah Ta’ala. Penutupan doa kita adalah pujian bagi Allah, Tuhan alam semesta. Semoga Allah melimpahkan Nabi Muhammad kita, keluarganya, teman -temannya, dan para pengikutnya sampai hari penghakiman.
Sumber: https://www.ferkous.app/home/?q=fatwa-30
Baca juga: Iman dalam Kitab Suci
***
Penerjemah: Fauzan Hidayat
Artikel Muslim.or.id
Catatan kaki:
[1] Diceritakan oleh Ahmad (no. 15156) dari Hadith Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma. Hadis ini ditolak oleh al-Albani Zhilal al-Jannah (1: 27). Dia berkata, “Sanad istrinya tsqiqah (terpercaya) kecuali Mujalid, yaitu Ibnu Sa’id, karena dia lemah. Namun, hadis ini hasan karena memiliki jalur-jalur lain yang telah aku sebutkan dalam Al-Misykah (no. 177), kemudian aku mengeluarkan sebagian jalurnya dalam Al-irwa ‘ (no. 1589). ”
Game News
Berita Olahraga
News
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Teknologi
Seputar Teknologi
Drama Korea
Resep Masakan
Pendidikan
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Download Film
Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.